Hola masbro & sista,
Terakhir saya update modifikasi pendukung performa di R25 saya hanya mengganti knalpot dengan Avionic dan filter udara Ferrox. Penggantian 2 part itu dibarengi dengan set up CO sudah cukup lumayan impresinya. Power terasa padat sejak rpm bawah, namun terasa masih kurang maksimal. Nah, salah satu part performa yang cukup menarik adalah piggyback. Piggyback sendiri adalah semacam alat untuk memanipulasi pembacaan ECU, sehingga debit bahan bakar yang disemprotkan injector bisa kita atur. Untuk piggyback yang saya gunakan adalah DITECH piggyback, sesuai rekomendasi bengkel langganan saya RPM Garage.
Sebelum saya memutuskan menggunakan piggyback Ditech sebenarnya saya searching dulu soal piggyback yang pas, pas di R25 saya dan pas di kantong, hehe…
Ada piggyback yang cukup populer seperti Power Commander V (PCV), namun harganya yang lumayan mahal (berkisar 4-5 juta) membuat saya mencari opsi lain. Kebetulan di RPM Garage yang spesialis menangani Sport & Big Bike saya lihat beberapa moge seperti CB1000R dan ER6 menggunakan piggyback Ditech.
Wah, saya langsung tertarik untuk menggunakannya, akhirnya langsung saja tebus dan pasang piggyback seharga 1,55 juta ini di RPM Garage. Langsung dituning untuk mencari performa optimum. Oiya, kondisi motor saya mesin standar tanpa porting polish hanya adjust valve. Saya menggunakan knalpot Avionic short, filter udara ferrox, dan gir belakang 44 (standar 43) untuk bermain di Sirkuit Kalan yang punya kontur menanjak.
Di piggyback Ditech ada 2 buah lampu indikator, yaitu warna merah dan kuning. Warna merah indikasi power on, sedangkan kuning indikasi tuning campuran bensin, semakin terang nyalanya semakin kaya campuran bensinnya. Selain lampu indikator ada juga knop adjuster untuk menyetel campuran bensin. Putaran ke kanan akan menambah debit bensin. Nah, pada saat setting, ECU terhubung ke Yamaha Diagnostic software untuk membaca grafik putaran mesin. Saya serahkan kepada yang jago nyeting ini ya mas Rangga tuner RPM Garage, hehe…
Setelah dipasang Ditech piggyback memang terasa power lebih merata dari putaran bawah sampai atas. Di putaran atas rasanya masih ingin naik, namun sayang masih terhalang limiter. Ditech piggyback memang belum ada fitur untuk menggeser limiter putaran mesin. Namun tenang, bocoran dari tuner kondang RPM Garage tidak lama lagi akan keluar open limiter yang bisa disandingkan dengan Ditech piggyback, jozz.
Menggunakan Ditech piggyback memiliki keleluasaan untuk mengatur settingan sesuai karakter knalpot, sirkuit, maupun keinginan si rider. Sangat mudah mengoperasikannya, tinggal setel lewat adjuster saja. Bahkan waktu itu mas Rangga sang tuner sempat memasang ECU programmable Daytona untuk R25 dikombinasikan dengan Ditech piggyback. Hasilnya? Limiter tembus 14 ribu lebih, sayang saya lupa videokan. Power di putaran atas juga galak sekali. Saya rasa cocok di sirkuit panjang seperti sentul. Saat trackday di Kalan yang pendek kurang optimal, sehingga saya putuskan pakai ECU standar + Ditech saja. Next mungkin mau coba lagi dengan ECU Daytona dan remapping lagi. Just wait it, ok….
Btw, ini video Ditech piggyback di Yamaha R25 standar saya.
Semoga bermanfaat.
mau tax mas biasanya klo udh pake avionic + filter ferrox COny dinaikin brp ya?
SukaSuka
Saya naikin CO +15 masbro, tapi itu untuk di sirkuit, kalau buat harian +10 sudah cukup š
SukaSuka
ok mas,,,thx:D
SukaSuka
di dyno peak power naik brapa dan di rpm brapa pak? tx
SukaSuka
Masih nunggu mesin dyno nya datang mas, maklum di kalimantan timur fasilitas bengkel terbatas, hehe š
SukaSuka
ok pak…sip
manthap di sirkuit…ikut balap apa trackday?
SukaSuka
Kadang trackday kadang fun race mas, hehe š
SukaSuka
siip masbro….mengasah skill
SukaSuka
Kalimantan timurnya di mana bro, ane di balikpapan.
SukaSuka
Saya di Samarinda masbro, tapi kerja di Sangatta…
SukaSuka
mas, rpm garage terima porting kah? alamatnya dimana ya?
SukaSuka
Terima masbro, sekarang di Samarinda sudah buka dengan nama SRP Garage, alamat Jl. Yos Sudarso No. 17, HP. 0812-5886-7588
SukaSuka
siap mas, terima kasih tercerahkan
SukaSuka